TAUTOMER
Bagi kebanyakan senyawa, semua molekul mempunyai
struktur yang sama, apakah struktur tersebut dapat memuaskan atau tidak
dinyatakan dengan struktur Lewis. Tetapi ada juga senyawa lain yang ada dalam
satu campuran dari dua atau lebih senyawa yang secara struktural berbeda, dan
campuran berada dalam kesetimbangan yang cepat. Jika fenomena ini (disebut
tautomeri) ada maka ada pergeseran bolak-balik yang cepat antara
molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. Di dalam peristiwa ini ada proton
yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi
molekul lain.
Suatu senyawa karbonil dengan suatu
hidrogen alfa yang bersifat asam, dapat berada dalam dua bentuk yang disebut
tautomer : suatu tautomer keto dan sebuah tautomer enol. Tautomer adalah
isomer-isomer yang berbeda satu dengan yang lainnya hanya pada posisi ikatan
rangkap dan sebuah atom hidrogen berhubungan. Tautomer keto suatu senyawa
karbonil mempunyai struktur karbonil seperti diharapkan. Tautomer enol
(dari –ena+-ol) yang merupakan suatu alcohol vinilik, terbentuk
dengan serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon α ke oksigen karbonil.
Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk
tautometrik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan
yang berada dalam kesetimbangan. (harus diingat bahwa struktur-struktur
resonansi berbeda hanya dalam posisi elektron).
Keberadaan enol sangat dipengaruhi oleh pelarut,
konsentrasi, dan suhu. Ester asetoasetat mempunyai kandungan enol 0,4% dalam
air dan 19,8% dalam toluena. Dalam hal ini, air mengurangi konsentrasi enol
melalui pembentukan ikatan hidrogendengan karbonil sehingga gugus tersebut
kurang bersedia membentuk ikatan hidrogen internal.
- Basa (1. deprotonasi; 2. pemebntukan anion yang terdelokalisasi (misalnya enolat); 3. protonasi pada posisi yeng berbeda pada anion).
Jika ada basa kuat, kedua bentuk
enol dan keto dapat kehilangan proton. Anion yang dihasilkan keduanya adalah
sama. Oleh karena 19 dan 20 hanya berbeda dalam hal penempatan elektron maka
keduanya bukanlah tautomer, tapi bentuk kanonik. Struktur ion enolat yang
sebenarnya adalah hibrida dari 19 dan 20, meskipun 20 lebih banyak berkontribusi
karena di dalam bentuk ini muatan negatif ada pada atom yang lebih elektronegatif.
- asam (1. protonasi; 2. pembentukan kation yang terdelokalisasi; 3. deprotonasi pada sebelah posisi yang berbeda pada kation).
Pasangan
tautomer yang umum adalah:
1.
keton - enol, misalnya aseton (lihat: tautomerisme keto-enol). contohnya
perubahan keto menjadi enol, amin menjadi imin.
Atau :
Kuantitas
relative enol versus keto dalam suatu cairan murni dapat diperkirakan dengan
spektroskopi inframerah atau nmr. Aseton terutama ada dalamketo (99,99% menurut
prosedur titrasi khusus). Kebanyakan aldehida dan keton yang sederhana juga
terutama ada dalam bentuk keto; tetapi, 2,4-pentanadion terdiri dari 80% enol!
Bagaimana perbedaan besar ini dapat dijelaskan? Perhatikan struktur tautomer
2,4-pentanadion:
Bentuk enol
tidak hanya memiliki ikatan rangkap berkonjugasi, yang sedikit menambah kestabilan,
tetapi juga memiliki susunan yang sedemikian rupa sehingga mmemungkinkan
terbentuknya ikatan hidrogen internal, yang membantu menstabilkan tautomer ini.
Tatomeri dapat mempengaruhi
kereaktivan suatu senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak
mudah teroksidasi, ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu
hidrogen alfa. Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh
zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer
enolnya. Rendemen reaksi ini tidak diguakan untuk kerja sinetik, tetapi
sering digunakan dalam penuturan struktur.
Kandungan enol
beberapa senyawa karbonil
3.
laktam - laktim, sebuah tautomerisme amida-asam
imidat pada cincin heterosiklik, misalnya
pada nukleobasa guanina, timina, dan sitosina.
Tautomerisme prototropik merujuk
pada relokasi sebuah proton, seperti pada contoh di atas, dan dapat dianggap
sebagai subbagian dari perilaku asam-basa. Tautomer prototropik adalah
sekelompok keadaan protonasi isomerik dengan rumus empiris dan muatan total yang sama.
Tautomerisme annular adalah
sejenis tautomerisme prototropik di mana sebuah proton dapat menduduki dua atau
lebih posisi dalam sebuah sistem heterosiklik. Sebagai
contoh, 1H- dan 3H- imidazola; 1H-, 2H-,
dan 4H- 1,2,4-triazola; 1H- dan
2-H isoindola.
Tautomerisme rantai-cincin terjadi
ketika perpindahan proton diikuti oleh perubahan struktur terbuka menjadi
cincin, seperti pada bentuk aldehida dan piran glukosa.
Tautomerisme valensi adalah
sejenis tautomerisme prototropik yang melibatkan proses reorganisasi ikatan
elektron yang cepat. Contoh dari jenis tautomerisme ini dapat ditemukan pada bulvalena. Contoh lainnya adalah bentuk
terbuka dan tertutup dari azida - tetrazola. Tautomerisme valensi memerlukan
perubahan geometri molekul dan hal ini berbeda dengan struktur resonansi ataupun mesomer.
DAFTAR
PUSTAKA
Alan R. Katritzky, A.R.;
Elguero, J. et al. The Tautomerism of heterocycles, Academic
Press, New York, 1976, ISBN 0-12-020651-X
Smith, M.
B.; March, J. Advanced Organic Chemistry, 5th ed., Wiley Interscience,
New York, 2001; pp 1218-1223. ISBN 0-471-58589-0
terimakasih, materinya sangat membantu
BalasHapusSama sama, kunjungi terus blog saya ya
HapusTerima kasih atas materinya, saya ingin bertanya adakah contoh dari Tautomerisme prototropik?
BalasHapusMohon maaf saudara devi , saya sudah berusaha mencari dari berbagai referensi , sejauh ini belum ada ditampilkan contoh reaksi ataupun senyawanya , kedepannya akan saya cari lagi
HapusMohon maaf saudara devi , saya sudah berusaha mencari dari berbagai referensi , sejauh ini belum ada ditampilkan contoh reaksi ataupun senyawanya , kedepannya akan saya cari lagi
HapusTerima kasih atas pemaparannya
BalasHapusTrimakasih atas pemaparannya yang sangat berguna, saya ingin bertanya apa saja yang dapat pengaruhi terjadinya tautomeri ??
BalasHapusBaiklah saudari nevira menurut literatur tautomeri sangat dipengaruhi oleh pelarut, konsentrasi, dan suhu selain itu juga dipengaruhi oleh ph (asam dan basa )
HapusBaiklah saudari nevira menurut literatur tautomeri sangat dipengaruhi oleh pelarut, konsentrasi, dan suhu selain itu juga dipengaruhi oleh ph (asam dan basa )
HapusUdah bagus, Susi.
BalasHapusSaran aja, tambahkan contoh untuk jenis-jenis tautomerinya.
Baiklah terimakasih atas sarannya abdi , kedepannya insyaallah lebih baik lagi
HapusMateri nyaa bermanfaat, namun jika boleh tambahkan contoh nya
BalasHapusBaiklah terimakasih atas sarannya saudara aji
HapusTerimakasih atas materinya..
BalasHapusuntuk tautomeri valensi contohnya gimana ya?
terimakasih
Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, menurut literatur Contoh dari jenis tautomerisme ini dapat ditemukan pada bulvalena. Contoh lainnya adalah bentuk terbuka dan tertutup dari azida
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, menurut literatur Contoh dari jenis tautomerisme ini dapat ditemukan pada bulvalena. Contoh lainnya adalah bentuk terbuka dan tertutup dari azida
HapusTerimakasih atas materinya..
BalasHapusmaterinya bagus,, terimakasih atas informasinya..
BalasHapusGood jobbb
BalasHapusThanks materinya, sgt menambah wawasan...
BalasHapusThanks gan infony, sangat membantu sekali
BalasHapusterima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih, materinya sangat bermanfaat:)
BalasHapusTerimakasih penjelasan yang sangat bermanfaat :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus